-

6 Jenis Inkontinensia Urine yang Harus Caring People Ketahui

#Health
Caring People, kita mungkin sudah familiar dengan istilah inkontinensia urine. Tapi untuk menyegarkan ingatan kita kembali, inkontinensia urine adalah sebuah kondisi kesehatan yang terjadi karena berkurangnya elastisitas otot kandung kemih.
 
Secara umum inkontinensia urine terjadi secara alami sejalan dengan bertambahnya umur seseorang. Adapun kondisi kesehatan ini menyebabkan penderitanya menjadi susah untuk menahan buang air kecil.
 
Jenis-Jenis Inkontinensia Urine dan Penyebabnya
 
Meskipun usia menjadi salah satu penyebab utama inkontinensia urine, tetapi pada kenyataannya inkontinensia urine bisa disebabkan oleh banyak faktor dan menimpa siapapun tanpa memandang umur. Umumnya, jeni-jenis inkontinensia urine memiliki penyebab yang khas dan dapat dibedakan seperti di bawah ini:
 
1.  Stress Incontinence
Secara umum, inilah jenis inkontinensia urine yang biasa terjadi karena umur. Biasanya dirasakan oleh wanita seiring bertambah usia, terutama saat memasuki fase awal menopause. Pada pria, biasanya kondisi ini terjadi karena kerusakan otot sfingter uretra yang terjadi akibat  prosedur operasi prostat.
 
Stress Incontinence terjadi karena otot dasar panggul dan otot halus uretra (sfingter) telah melemah dan rusak, sehingga tidak dapat menahan aliran urine. Kebocoran urine pada penderita stress incontinence biasanya terjadi saat kandung kemih tertekan karena beraktivitas misalnya berolahraga, mengangkat beban, tertawa atau bersin.
 
2.  Urge Incontinence
Jenis inkontinensia ini juga dikenal dengan nama overactive bladder (OAB). Kondisi ini menyebabkan kandung kemih aktif secara berlebihan dan membuat pengidapnya mendadak memiliki keinginan buang air kecil yang tidak tertahankan serta dapat bocor tanpa disengaja.
 
Urge Incontinence juga dapat membuat pengidapnya tidak dapat tidur nyenyak. Jika kondisi ini sering dirasakan pada malam hari, maka hal tersebut bisa disebut dengan nokturia.
 
Kondisi aktif kandung kemih yang berlebihan ini terjadi karena otak mengirimkan sinyal ke kandung kemih untuk mengosongkan urine, meskipun kondisi kandung kemih belum terlalu penuh.
 
Sinyal tersebut akan membuat otot kandung kemih berkontraksi dan badan akan menangkapnya sebagai keinginan untuk buang air kecil. Seperti Stress Incontinence, kondisi ini biasanya terjadi pada wanita setelah menopause atau pria dengan masalah prostat.
 
3.  Overflow Incontinence
Jenis inkontinensia ini menyebabkan kebocoran urine karena kandung kemih yang tidak pernah benar-benar kosong atau selalu terisi penuh. Selain itu, penderita inkontinensia jenis ini ketika buang air kecil, urine yang keluar sedikit dan tidak tuntas, bahkan sisa urine yang ada bisa menetes secara tiba-tiba atau dikenal dengan dribbling.
 
Kandung kemih penderita inkontinensia jenis ini adalah kebalikan dari penderita Urge Incontinence. Jika kandung kemih penderita Urge Incontinence terlalu aktif, maka kandung kemih penderita Overflow Incontinence kurang aktif bekerja sehingga terlalu penuh dan mengalami kebocoran. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes atau penderita penyakit kardiovaskular.
 
4.  Functional Incontinence
Inkontinensia fungsional terjadi karena adanya faktor lain yang membuat pengidapnya kesulitan pergi ke toilet, meskipun memiliki kandung kemih atau uretra yang berfungsi secara normal. Salah satu penyebab inkontinensia ini adalah masalah kesehatan atau efek samping dari sebuah pengobatan.
 
Dua contoh dari penyakit yang bisa menyebabkan hal ini adalah radang sendi atau arthritis yang membuat tubuh penderitanya nyeri, sehingga sulit bergerak dan dapat mengakibatkan kesulitan berjalan.
 
Kemudian, demensia yang bisa menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran untuk buang air kecil. Sedangkan obat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine bisa mengubah kebiasaan buang air kecil seseorang yang sedang menjalani pengobatan.
 
 
5.  Mixed Incontinence
Kesayangan dapat mengalami dua jenis inkontinensia urine sekaligus. Kasus ini dikenal sebagai Mixed Incontinence atau inkontinensia campuran. Inkontinensia campuran ini biasanya mengacu kepada Stress Incontinence dan OAB.
 
Untuk tingkat yang parah, penderita Mixed Incontinence bahkan sampai tidak sadar dirinya berkemih karena campuran dari otot yang melemah dan tidak dapat menahan kandung kemih yang terlalu aktif, sehingga ketika penderitanya merasakan dorongan untuk buang air kecil sesaat kemudian mereka dapat langsung berkemih tanpa ada kesempatan untuk pergi ke kamar mandi.
 
6.  Reflex Incontinence
Kondisi inkontinensia ini terjadi ketika otot kandung kemih berkontraksi saat terkejut atau melakukan gerakan tiba-tiba. Otot yang berkontraksi ini menyebabkan saluran kemih terbuka sehingga membuat air seni keluar dengan sendirinya tanpa disadari.
 
Selain itu, hal tersebut juga bisa terjadi kepada seseorang yang menderita gangguan syaraf, terutama bagian syaraf yang mengirimkan sinyal ke otak untuk memberikan peringatan ketika kandung kemih penuh untuk segera buang air kecil.
 
Jenis inkontinensia ini biasanya dialami oleh penderita gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis, cedera tulang belakang, efek samping pembedahan, atau terapi radiasi.
 
Mengatasi Inkontinensia Urine Pada Kesayangan
 
Jika Kesayangan mengidap inkontinensia urine, Caring People dapat melakukan beberapa cara untuk mengatasinya. Pertama, Kesayangan dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, Caring People mencatat aktivitas Kesayangan saat buang air kecil, menurunkan berat badan, atau melakukan senam kegel.
 
Tetapi bila kondisinya sudah akut dan mengganggu keseharian Kesayangan, ada baiknya segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi agar mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.
 
 
Dukung Kesayangan Berani Lebih Pede dengan Confidence Pants
 
Caring People selalu berikan yang terbaik untuk Kesayangan agar Berani Lebih Pede dalam beraktivitas, yaitu dengan Confidence Pants. Dengan penyerapan ekstra hingga 6x, Kesayangan dapat lebih tenang beraktivitas tanpa takut berkemih tiba-tiba.
 
Selain itu, Confidence Pants memiliki bahan Lycra yang elastis dan mengikuti bentuk tubuh sehingga Kesayangan dapat berani lebih pede beraktivitas tanpa rasa mengganjal, seperti tidak terlihat memakai popok.
 
Dilengkapi dengan SAP Anti-Bacteria, Confidence Pants aman digunakan seharian dan tidak menimbulkan iritasi. Confidence Pants juga sudah teruji secara klinis oleh dermatologist di Australia. Kesayangan tetap berani lebih pede beraktivitas tanpa khawatir dengan inkontinensia urine bersama Confidence.

Temukan produk yang tepat untuk Anda
dan dapatkan Free Sample nya