Semakin bertambah usia, fungsi tubuh kita memang menjadi tidak optimal. Namun bukan berarti kita tidak bisa mengantisipasi perubahannya. Salah satu hal yang paling sering dibicarakan saat kita menginjak usia lansia adalah sulit menahan kencing atau yang biasa dikenal sebagai gejala inkontinensia urine. Walaupun sering buang air kecil adalah hal wajar, namun kita tetap harus waspada jika gejalanya sudah mengganggu aktivitas. Jangan lupa siapkan Confidence agar rutinitas sehari-harimu tidak terganggu.
Kita sering mendengar keluhan anggota keluarga yang sudah lanjut usia ketika mereka merasa fungsi tubuhnya melemah. Kalau dulu mereka dapat berjalan kaki dengan jarak cukup jauh, sekarang mereka harus duduk di sela-sela perjalanan karena pegal. Naik tangga pun sering menjadi masalah karena persendian yang merapuh. Satu hal yang juga sering menjadi perhatian saat seseorang beranjak tua adalah sulit menahan kencing.
Kesulitan menahan buang air kecil dikenal juga dengan gejala inkontinensia urine yang sangat rentan dialami oleh lansia, khususnya wanita. Walaupun terlihat mengerikan, namun sulit menahan kencing untuk lansia bukanlah sesuatu yang menakutkan. Ini normal dialami terutama jika kita kurang menjaga kesehatan tubuh kita sedari muda. Bahkan jika kita sudah menjalani hidup sehat pun, penurunan fungsi tubuh adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun kita bisa mengantisipasi perubahannya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala Inkontinensia urine terjadi ketika seseorang mengalami sulit menahan kencing. Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sering mengompol. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, inkontinensia urine yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan gangguan pada psikologis pengidap inkontinensia urine.
Melansir National Institute on Aging, inkontinensia urine dapat terjadi akibat beberapa penyebab. Infeksi saluran kemih, adanya infeksi pada bagian vagina, dan masalah konstipasi menyebabkan seseorang mengalami kesulitan menahan buang air kecil. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama seiring pengobatan yang dilakukan dengan tepat.
Namun, ketika inkontinensia urine yang dialami terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan akibat usia yang semakin bertambah, hal ini bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti otot kandung kemih yang mengalami kelemahan karena faktor usia. Jika tidak melemah, kadang otot kandung kemih malah bisa menjadi terlalu aktif. Otot panggul pun bisa menjadi alasan sering buang air kecil, karena kita tidak membiasakan tubuh untuk berolahraga dan menjaga frekuensi kencing yang reguler.
Kalau di masa muda kita tidak menjaga pola makan atau pernah menyalahgunakan obat-obatan, satu hal yang bisa mempengaruhi sulit menahan kencing adalah melemahnya fungsi saraf yang mengontrol kandung kemih. Pola makan yang kurang sehat juga bisa
Kita sering mendengar keluhan anggota keluarga yang sudah lanjut usia ketika mereka merasa fungsi tubuhnya melemah. Kalau dulu mereka dapat berjalan kaki dengan jarak cukup jauh, sekarang mereka harus duduk di sela-sela perjalanan karena pegal. Naik tangga pun sering menjadi masalah karena persendian yang merapuh. Satu hal yang juga sering menjadi perhatian saat seseorang beranjak tua adalah sulit menahan kencing.
Kesulitan menahan buang air kecil dikenal juga dengan gejala inkontinensia urine yang sangat rentan dialami oleh lansia, khususnya wanita. Walaupun terlihat mengerikan, namun sulit menahan kencing untuk lansia bukanlah sesuatu yang menakutkan. Ini normal dialami terutama jika kita kurang menjaga kesehatan tubuh kita sedari muda. Bahkan jika kita sudah menjalani hidup sehat pun, penurunan fungsi tubuh adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun kita bisa mengantisipasi perubahannya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala Inkontinensia urine terjadi ketika seseorang mengalami sulit menahan kencing. Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sering mengompol. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, inkontinensia urine yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan gangguan pada psikologis pengidap inkontinensia urine.
Melansir National Institute on Aging, inkontinensia urine dapat terjadi akibat beberapa penyebab. Infeksi saluran kemih, adanya infeksi pada bagian vagina, dan masalah konstipasi menyebabkan seseorang mengalami kesulitan menahan buang air kecil. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama seiring pengobatan yang dilakukan dengan tepat.
Namun, ketika inkontinensia urine yang dialami terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan akibat usia yang semakin bertambah, hal ini bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti otot kandung kemih yang mengalami kelemahan karena faktor usia. Jika tidak melemah, kadang otot kandung kemih malah bisa menjadi terlalu aktif. Otot panggul pun bisa menjadi alasan sering buang air kecil, karena kita tidak membiasakan tubuh untuk berolahraga dan menjaga frekuensi kencing yang reguler.
Kalau di masa muda kita tidak menjaga pola makan atau pernah menyalahgunakan obat-obatan, satu hal yang bisa mempengaruhi sulit menahan kencing adalah melemahnya fungsi saraf yang mengontrol kandung kemih. Pola makan yang kurang sehat juga bisa