Caring People, menjaga Kesayangan adalah sebuah tugas dan pekerjaan mulia namun bisa menjadi berat serta menyita waktu, sehingga nggak jarang ada Caring People yang mengalami stress. Bila saat kamu merawat Kesayangan Caring People merasa lelah yang tak kunjung usai dan mempengaruhi kesehatan serta mentalitas, bisa jadi Caring People sedang mengalami caregiver burnout.
Seperti burnout yang dialami oleh pekerja, caregiver burnout adalah suatu kondisi dimana Caring People sedang mengalami kelelahan fisik, mental, dan emosi yang terjadi ketika mengasuh Kesayangan yang sedang sakit, atau Kesayangan yang sudah tidak dapat melakukan kegiatannya seorang diri.
Meskipun Caring People merasa memiliki kondisi fisik yang cukup fit untuk merawat Kesayangan, tetapi Caring People juga perlu memperhatikan kesehatan mental diri sendiri, selain itu ketulusan dalam mengurus Kesayangan juga dapat membantu Caring People untuk mengurangi risiko terkena caregiver burnout. Seperti apa sih penyebab dan cara menanggulangi caregiver burnout? Cari tahu di bawah ya!
Penyebab burnout pada saat merawat Kesayangan
Caregiver burnout jamak terjadi karena Caring People terlalu sibuk mewarat orang lain, sehingga Caring People lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Tuntutan inilah yang menyebabkan kelelaham hinga keputusasaan yang dapat menyebabkan caregiver burnout. Tapi nggak cuma itu aja Caring People, ada juga faktor-faktor lain yang bisa dikatakan sebagai penyebab caregiver burnout, beberapa diantaranya adalah:
- Kebingungan peran
Ketika Caring People merawat Kesayangan, terkadang sulit untuk memisahkan peran ketika mengasuh, apalagi jika menempatkan peran Caring People sebagai anak. Terlebih jika ada hal yang harusnya tidak boleh dilakukan oleh Kesayangan, seperti larangan untuk memakan makanan tertentu, tapi terkadang peran Caring People sebagai anak yang ingin orang tuanya senang serta bahagia akan memperbolehkannya meskipun sebagai caregiver Caring People tahu bahwa hal tersebut adalah hal yang salah. Konflik ini dapat menumpuk dan menjadi caregiver burnout.
- Ekspektasi yang tinggi
Saat mengasuh Kesayangan, baiknya Caring People tidak membawa ekspektasi yang tinggi dan berharap apa yang Caring People lakukan akan memberikan dampak positif. Baiknya Caring People merawat secara ikhlas dan tanpa ekspektasi serta beranggapan bahwa memang prosesnya akan berjalan sedikit demi sedikit, apalagi untuk Kesayangan dengan penyakit progresif seperti Parkinson atau Alzheimer. Ekspektasi yang terlalu tinggi ini akan menjadi beban pikiran bagi Caring People sebagai orang yang merawat Kesayangan jika apa yang diharapkan tidak sesuai dengan ekspektasi.
- Tuntutan yang tinggi
Mengurus Kesayangan bukanlah tanggung jawab seorang diri, tapi sebuah kerja yang dapat dilakukan secara bersama-sama, apalagi ketika Caring People memiliki saudara baik adik atau kakak. Sebagai saudara, kakak atau adik Caring People juga memiliki kewajiban untuk merawat Kesayangan secara bergantian, kecuali jika memang kakak atau adik Caring People tidak dapat melakukannya karena suatu alasan.
- Kurangnya kendali
Ketika mengasuh Kesayangan Caring People harus faham bahwa Caring People tidak sepenuhnya punya kendali atas apa yang dilakukan atau diinginkan oleh Kesayangan. Jika Kesayangan kamu sudah tidak dapat diajak bernegosiasi atau berdiskusi tentang apa yang diinginkan, jangan buat hal tersebut sebagai sesuatu yang berlarut, karena hanya akan menjadi pikiran negatif untuk Caring People. Hal inilah yang bisa menjadi penyebab caregiver burnout.
Ciri dan dampak yang ditimbulkan
Tanda-tanda yang ditimbulkan oleh caregiver burnout sama seperti gejala stress dan depresi lainnya, seperti:
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dinikmati
Ketika seseorang mengalami burnout, baik caregiver burnout atau burnout lainnya, pengidapnya akan mengalami kehilangan minat pada banyak hal. Ini terjadi karena dirinya merasa energinya terkuras, sehingga penderita burnout biasanya tidak memiliki gairah ketika melakukan sesuatu, bahkan saat melakukan hobi atau aktivitas yang sangat disukainya. - Perubahan pola tidur
Saat mengalami burnout, seseorang juga akan memiliki perasaan cemas yang berlebihan. Perasaan cemas ini dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Orang yang sedang cema biasanya tidak dapat terlelap dengan cepat, selain itu ketika tidur orang yang mengalami kecemasan cenderung lebih sering terbangun tanpa sebab. Hal ini tentunya mempengaruhi pola tidur dan kualitasnya. - Lebih mudah terkena penyakit
Burnout juga dapat mengakibatkan seseorang menjadi lebih mudah terkena penyakit. Hal ini hubungan dengan penelitian yang menyebutkan bahwa ketika seseorang bahagia, maka imunitasnya juga akan menjadi bagus dan sulit terkena penyakit. Selain itu perubahan pola tidur dan kualitas tidur yang tidak baik juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang \. - Selalu merasa lelah
Penderita caregiver burnout akan selalu merasa lelah baik secara fisik maupun mental. Seperti penyebab mudahnya mereka terkena penyakit, pola tidur yang kurang baik juga dapat menjadi faktor utama akan hal ini. Selain itu karena melakukan hal yang dianggap sudah tidak bermakna lagi, mereka juga akan kelelahan secara mental sehingga menyebabkan emosi yang tidak stabil. - Adanya perasaan ingin menyakiti
Tingkatan emosi yang tidak stabil dapat membuat Caring People yang mengalami caregiver burnout tidak dapat meluapkan perasaan yang dimiliki. Hal ini berujung kepada letupan-letupan emosi yang terkadang tidak baik, seperti perasaan ingin menyakiti diri atau Kesayangan. Hal ini tentunya membutuhkan pertolongan medis agar dapat segera diselesaikan.
Baca Juga: Pentingnya Me Time Untuk Caring People
Cara mengatasi burnout
Sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasi caregiver burnout ini, bahkan beberapa bisa dilakukan tanpa tindakan medis, berikut ini adalah cara-caranya:
- Bicarakan permasalahan yang Caring People hadapi atau ceritakan keluh kesah yang Caring People simpan kepada teman terdekat atau orang yang dapat dipercaya. Dengan bercerita setidaknya Caring People sudah memiliki seseorang yang tahu keadaan Caring People dan memberikan pertolongan jika terjadi sesuatu.
- Sempatkan untuk meluangkan waktu untuk melakukan me time, jika memungkinkan lakukanlah hal ini seharian, tetapi jika tidak, Caring People cukup alokasikan waktu 1 atau 2 jam saja. Lakukanlah hal yang benar-benar Caring People sukai dan ingin lakukan, serta usahakan jangan memikirkan tuga sebagai caregiver terlebih dahulu.
- Bersikaplah realistis dan tetapkan tujuan yang mungkin untuk dicapai, apalagi dalam merawat Kesayangan dengan penyakit progresif seperti Parkinson atau Alzheimer yang dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
- Mintalah pertolongan untuk menjaga dan merawat Kesayangan, jika memungkinkan gunakanlah jasa perawat profesional, tetapi jika Caring People memiliki adik atau kakak, buatlah jadwal merawat bergantian. Harap diingat, mengurus Kesayangan, terlebih orang tua sendiri bukanlah sebuah tanggung jawab yang harus diemban sendiri, tetapi kewajiban semua anaknya sebagai bentuk bakti kepada orang tua.
- Istirahat yang cukup, berolahraga dan mengonsumsi makanan serta minuman yang sehat untuk menjaga kestabilan tubuh dan kesehatan.
Berikan Confidence sebagai popok pilihan untuk Kesayangan aktif atau terbaring
Sebagai popok dewasa yang mengerti tentang permasalahan Caring People dan Kesayangan, Confidence hadir untuk menjadi solusi inkontinensia bagi Kesayangan yang aktif dengan Confidence Pants atau untuk Kesayangan yang terbaring dengan Confidence Classic series.
Popok Confidence yang terbuat dari bahan lycra nyaman dikenakan dan pas dibadan, seperti memakai celana biasa. Selain itu popok Confidence juga sudah dilengkapi dengan SAP anti bakteri dan teruji secara klinis, aman untuk kulit sensitif Kesayangan serta mengurangi risiko ruam popok.
Dilengkapi dengan penyerapan hingga 6x, popok Confidence hadir untuk menemani Caring People mengurus Kesayangan dengan tulus dan sepenuh hati.