-

Awas Penyakit Dampak Polusi Mengintai Kesayangan

#Health
Polusi udara dikenal memiliki dampak tidak baik serta dapat mengganggu kesehatan tubuh, khususnya pada lansia yang masuk dalam kelompok rentan. Lansia memang memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit.

Derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan, dan genetika. Penurunan kualitas kondisi lingkungan tentu berdampak pada kualitas hidup manusianya. 

Lansia adalah kelompok rentan yang jika terpapar oleh polusi udara akan lebih mudah terserang penyakit dan dapat berisiko mengalami kondisi yang fatal. Kondisi kesehatan Kesayangan juga perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok usia muda atau produktif.

Baik buruknya kualitas udara dipengaruhi oleh setidaknya enam  polutan utama yaitu PM2.5, PM1, karbon monoksida atau CO, sulfur dioksida atau SO2, nitrogen dioksida atau NO2 dan ozon O3. Dari keenam polutan tersebut, ozon dan particulate matter atau PM merupakan polutan yang paling berpengaruh bagi kesehatan Kesayangan.

Polusi udara tidak hanya bisa meningkatkan risiko gangguan pada pernapasan dan baru-baru. Paparan udara yang kotor dan mengandung banyak senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko mengalami demensia, gangguan pada organ hati, masalah tulang seperti osteoporosis hingga kanker.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet menyebut paparan polusi udara dan senyawa berbahaya ternyata berkaitan dan bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada lansia. Risiko menjadi lebih tinggi pada lansia yang mengalami hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi.

Zat karbon monoksida memiliki kemampuan mengikat hemoglobin 245 kali lebih kuat dibandingkan oksigen. Peningkatan kadar karbon monoksida dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pernafasan hingga depresi.

Berikut adalah beberapa dampak buruk polusi udara untuk kesehatan Kesayangan.

1. Serangan Asma
Masuknya partikel ozon ke dalam tubuh khususnya pada Kesayangan dapat memicu serangan asma atau kesulitan bernapas. Tidak hanya ditandai dengan sesak napas, gejala asma membuat lansia merasa nyeri di bagian dada, napas bunyi atau mengi, hingga batuk yang tak kunjung reda.

2. Pneumonia
Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan serius khususnya pada kelompok lansia. Angka kematian lansia akibat pneumonia tergolong tinggi. Setidaknya pada tahun 2017, pneumonia menyebabkan lebih dari 43.000 orang meninggal dunia. Dari jumlah itu, 66 persen adalah orang berusia di atas 50 tahun.

3. Bronkitis Kronis
Semakin bertambahnya usia, fungsi organ-organ tubuh mengalami penurunan. Termasuk juga paru-paru, kondisinya lebih rentan terserang penyakit dan semakin diperparah dengan paparan polusi.

Bronkitis kronis atau yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan tidak ditangani dengan tepat dapat berbahaya dan merusak paru-paru. Gejalanya adalah nyeri di bagian dada, sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan serta batuk kering yang kemudian disusul oleh batuk berdahak.

4. Aritmia Jantung
Tak hanya pada paru-paru, dampak polusi juga dapat membahayakan kesehatan jantung. Dari sekian banyak jenis polutan, buruknya kesehatan jantung akibat polusi paling banyak dipengaruhi oleh paparan partikel PM2.5.

Walaupun sudah menggunakan masker, partikel PM2.5 tetap dapat menembus masker karena ukurannya yang sangat kecil yaitu 3% dari diameter rambut manusia. Terlebih lagi, partikel PM2.5 terbukti 3 kali lebih berbahaya daripada PM1 sehingga sangat mudah menginfeksi tubuh manusia.

Dalam jangka pendek, partikel PM2.5 dapat memicu iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Sehingga sering menyebabkan batuk, bersin, pilek, hingga sesak napas. Jika dibiarkan partikel ini dapat menumpuk di paru-paru dan memicu aritmia jantung.

Aritmia jantung adalah kondisi saat jantung berdetak tidak normal, bisa jadi terlalu cepat atau terlalu lambat. Normalnya jantung akan berdetak teratur sekitar 60-100 kali permenit.

5. Kematian Mendadak
Menurut para ahli, dampak polusi dapat memicu kematian dini, terutama bagi penderita penyakit jantung, penyakit paru-paru, hingga kelompok rentan seperti lansia. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi dalam jurnal The New England Journal of Medicine tahun 2017 yang menemukan bahwa setiap kenaikan 10% µg/m3 partikel PM2.5 di udara dapat meningkatkan resiko kematian hingga 13.6%

Didukung oleh data WHO pada tahun 2016, paparan polusi udara menyebabkan 6,5 juta kematian dini. Hampir 94% kasus kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, khususnya di daerah perkotaan.

Jika mampu mengurangi partikel PM2.5 setidaknya 1% µg/m3 saja di seluruh dunia, maka langkah kecil ini menyelamatkan hidup 12.000 lansia diatas 65 tahun.

Caring People dapat menjaga Kesayangan dari paparan polusi dengan batasi kegiatan di luar rumah, gunakan masker yang terstandarisasi kesehatan, cukup gizi dengan pola hidup sehat dan jika perlu tambahkan konsumsi suplemen dan vitamin untuk Kesayangan. Menggunakan air purifier di ruangan Kesayangan juga dapat dipertimbangkan.


Referensi : 
Geriatri - Waspadai Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Lansia
Halodoc - Waspada, ini Bahaya Polusi Udara bagi Lansia
Honestdoc - Polusi Udara Ancam Kesehatan Lansia, ini 4 Bahayanya
Geriatri - Waspadai Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Lansia
Kesehatan Kontan - Lansia Hati-hati Polusi Udara, ini Dampak Buruk Polusi buat Kesehatan Lansia

Temukan produk yang tepat untuk Anda
dan dapatkan Free Sample nya