Proses urinasi atau buang air kecil pada umumnya terjadi secara normal dengan intensitas 7 kali dalam sehari tergantung dari konsumsi cairan yang masuk ke tubuh. Proses urinasi atau buang air kecil adalah proses ekskresi yang dialami oleh setiap individu.
Proses ini diatur oleh otak yang mengirimkan sinyal ke kandung kemih untuk mengeluarkan urine lewat uretra atau saluran kencing. Namun tidak semua individu bisa buang air kecil secara normal, terjadinya gangguan saluran kencing baik itu pada kandung kemih atau gangguan saraf bisa menyebabkan inkontinensia urine atau kesulitan menahan kencing.
Gejala inkontinensia urine juga bisa menjadi penyebab atau gejala awal penyakit stroke ringan. Stroke ringan tidak selalu menunjukkan indikasi hipertensi atau perubahan fisik seseorang saat penyakit ini menyerang. Pencegahan stroke bisa dilakukan ketika gejala Inkontinensia Urine terjadi.
Inkontinensia urine juga bisa menjadi gejala dini seseorang terserang stroke. Inkontinensia urine terjadi karena pada penderita stroke aliran darah ke otak terhambat sehingga mengganggu sinyal otak ke otot-otot detrusor yang mengatur kandung kemih serta saluran kencing untuk berfungsi secara normal.
Pada jenis inkontinensia urine akut, penderita bahkan tidak bisa menahan kencingnya hingga mengompol. Penyebab buang air kecil terus menerus yang terjadi dikarenakan fungsi kandung kemih terganggu, salah satunya adanya gangguan saraf di otak, dimana aliran darah ke otak pada penderita stroke terganggu.
Jenis inkontinensia urine yang menjadi gejala awal penyakit stroke adalah jenis overflow incontinence atau kondisi penderita yang mengompol secara tiba-tiba. Gejala awal overflow incontinence biasanya dimulai dengan kondisi mengompol sedikit demi sedikit.
Jenis Inkontinensia urine biasa disebut retensi urine kronis, kondisi ini terjadi karena kandung kemih tidak bisa benar-benar kosong sehingga sisa urine di dalam kandung kemih akan keluar sedikit-sedikit. Retensi urine kronis terjadi ketika kandung kemih atau saluran kemih mengalami penyumbatan sehingga mengganggu keluarnya urine.
Pencegahan Stroke
Pencegahan yang tepat bagi penderita stroke ringan bisa dilakukan sedari dini. Gejala seringnya buang air kecil, bisa menjadi sinyal awal penderita menderita stroke. Kepekaan orang sekitar untuk segera membawanya ke dokter dan konsultasikan gangguan inkontinensia urine yang terjadi secara kronologis, sehingga kita tidak perlu khawatir penyakit stroke ini bisa menjalar ke gejala lainnya.
Bentuk support lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengenakan popok dewasa. Penggunaan popok dewasa juga tidak boleh sembarangan, pilihlah popok dewasa yang punya daya serap tinggi serta disesuaikan dengan kondisi penderita, apakah masih aktif bergerak, atau memang sudah sulit bergerak. Kenyamanan ekstra menjadi hal penting bagi para penderita inkontinensia urine demi menjaga kualitas hidup mereka.
Pilih Confidence yang merupakan popok dewasa nomor satu berkualitas. Confidence memiliki dua jenis popok dewasa yaitu popok perekat untuk lansia dengan kondisi tirah baring dan popok celana bagi lansia yang masih aktif.
Untuk lansia yang masih aktif, gunakan Confidence Pants yang memiliki bahan lycra sehingga dapat bergerak bebas mengikuti bentuk tubuh dan SAP anti bakteri untuk menghindari dari iritasi.
Sedangkan bagi lansia dengan kondisi berbaring atau bedridden, gunakan Confidence Classic Day dan Confidence Classic Night di mana 2 popok di siang hari dan 1 popok di malam hari. Dengan Diamond Core Technology menyerap lebih cepat, halal dan teruji klinis, daya serap yang pas untuk kebutuhan siang dan malam, sehingga memberikan kenyamanan 24 jam bagi Kesayangan.
Berikan yang terbaik bagi Kesayangan dengan Confidence, agar mereka selalu aktif dan Berani Lebih Pede.