Inkontinensia urine merupakan kondisi hilangnya kontrol kandung kemih. Kondisi ini sering terjadi terutama pada lanjut usia dan biasanya gejala inkontinensia urine disertai dengan penurunan kesehatan di aspek lainnya dan perasaan malu atau sulit berinteraksi.
Tingkat keparahannya berkisar dari sulit menahan kencing saat batuk atau bersin, hingga keinginan untuk sering buang air kecil yang begitu tiba-tiba dan kuat. Alhasil, pengidapnya tidak bisa ke toilet tepat waktu dan harus mengeluarkan urine di tempat atau berkemih langsung pada pakaian dalam.
Meskipun sering terjadi seiring bertambahnya usia, gejala inkontinensia urine bukanlah konsekuensi penuaan yang tidak terhindarkan. Kalau inkontinensia urine sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, maka ada baiknya untuk kita mengunjungi dokter karena kemungkinan ada faktor lain yang memperparah keadaan. Penyesuaian gaya hidup serta perubahan pola makan bisa juga menjadi antisipasi yang tepat untuk mengobati sering buang air kecil.
Sebenarnya, apa saja sih yang menjadi penyebab sulit menahan kencing atau inkontinensia urine? Inkontinensia urine bisa disebabkan oleh kondisi yang terkait saluran kemih bagian bawah maupun kondisi yang tidak terkait saluran kemih bagian bawah.
Jika terkait saluran kemih bagian bawah, kondisi ini lebih diakibatkan karena aktivitas otot dinding kandung kemih yang berlebihan. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh penyakit saraf, sumbatan di saluran kemih, batu di kandung kemih atau pun kanker kandung kemih.
Namun, gejala inkontinensia urine juga dapat terjadi meski saluran kemih normal. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada lanjut usia dan terkait dengan kondisi mobilitas juga kognitif. Beberapa penyebabnya bisa karena akumulasi pola makan yang kurang baik, kurangnya olahraga serta tidak teraturnya pasien saat muda dalam menjaga aktivitas sehari-hari.
Faktor-faktor tertentu juga bisa menjadi pemicu gejala inkontinensia urine terasa lebih cepat terjadi pada beberapa orang. Misalnya dalam segi jenis kelamin, Wanita lebih sering mengalami inkontinensia stres. Sedangkan pria yang memiliki masalah kelenjar prostat berada pada peningkatan risiko jenis inkontinensia urge dan overflow incontinence.
Selain itu, berat badan berlebih meningkatkan tekanan pada kandung kemih dan otot-otot di sekitarnya, yang melemahkannya. Sehingga memungkinkan urine bocor dan menjadi sulit menahan kencing saat batuk atau bersin.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala inkontinensia urine. Pertama, kita bisa melakukan terapi perilaku. Ini berarti mengubah pola makan dan memperbaiki gaya hidup agar lebih sehat. Seperti pemantauan kebiasaan berkemih saat sering buang air kecil, penyesuaian asupan cairan dan kafein, serta usaha penurunan berat badan.
Selain itu, terapi obat juga bisa dilakukan untuk merelaksasikan kandung kemih. Obat yang digunakan merupakan obat golongan antikolinergik yang dapat memiliki efek samping diantaranya mulut kering, sulit BAB, penglihatan buram dan rasa seperti kebingungan.
Jika sudah mulai terasa sulit menahan kencing, ada baiknya kita menyiapkan popok terbaik untuk dewasa. Pilih Confidence yang merupakan popok dewasa terbaik. Confidence memiliki dua jenis popok dewasa yaitu popok perekat untuk lansia dengan kondisi tirah baring dan popok celana bagi lansia yang masih aktif.
Untuk lansia yang masih aktif, gunakan Confidence Pants yang memiliki daya serap 6x lebih banyak. Confidence Pants dengan bahan Lycra yang elastis sehingga dapat bergerak bebas mengikuti bentuk tubuh seperti memakai celana dalam biasa dan SAP anti bakteri untuk menghindari dari iritasi serta cocok untuk kulit sensitif.
Sedangkan bagi lansia dengan kondisi berbaring atau bedridden, gunakan Confidence Classic Day dan Confidence Classic Night di mana 2 popok di siang hari dan 1 popok di malam hari. Dengan Diamond Core Technology menyerap lebih cepat, halal dan teruji klinis, daya serap yang pas untuk kebutuhan siang dan malam, sehingga memberikan kenyamanan 24 jam bagi Kesayangan.
Berikan yang terbaik bagi Kesayangan dengan Confidence, agar mereka selalu aktif dan Berani Lebih Pede.
