Hari Raya Idul Adha menjadi salah satu momen yang ditunggu oleh banyak umat Islam. Hari spesial ini juga dimaknai sebagai momen berbagi kepada sesama melalui pemotongan hewan kurban yaitu sapi dan kambing, kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan. Saat Idul Adha, biasanya kita berkesempatan mengonsumsi daging lebih banyak dari hari biasanya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kelebihan konsumsi daging kambing dan sapi akan berefek langsung, seperti merasa pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengkonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat dan menyebabkan kegemukan.
Jika dikonsumsi oleh Kesayangan yang perlu memperhatikan asupan makanan sehari-hari, Caring People perlu membatasinya agar tidak berlebihan. Namun begitu, bukan berarti melarang untuk mengkonsumsi daging sapi dan kambing sama sekali saat Idul Adha ya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memberikan pedoman maksimal konsumsi 90 gram daging saja dalam sehari. Hal ini karena jika berlebih, ginjal akan bekerja ekstra keras. Jika mengonsumsi bagian lemaknya, juga akan membuat usus bekerja lebih keras karena lemak sangat lambat dicerna tubuh apalagi untuk lansia.
Berikut adalah beberapa tips mengolah daging yang tepat dan lebih sehat untuk Kesayangan saat momen Idul Adha nanti.
Masak dengan Cara Direbus
Sebaiknya olah daging dengan direbus, apalagi untuk daging kambing yang lebih tinggi kalori. Daging yang digoreng akan menambah kadar lemak jenuhnya. Sedangkan jika dibakar akan berisiko menambah zat karsinogenik pemicu kanker.
Sebaiknya olah daging dengan direbus, apalagi untuk daging kambing yang lebih tinggi kalori. Daging yang digoreng akan menambah kadar lemak jenuhnya. Sedangkan jika dibakar akan berisiko menambah zat karsinogenik pemicu kanker.
Pakar kesehatan menyarankan untuk membuang air rebusan yang sudah dipenuhi oleh lemak yang ikut keluar untuk mengurangi kadar lemak yang berlebih.
Konsumsi Bersama Sayur dan Buah
Sebagai penyeimbang daging yang tinggi lemak dan kolesterol, sebaiknya konsumsi bersama sayur dan buah. Akan lebih baik lagi jika karbohidrat yang dikonsumsi juga menggunakan nasi merah atau beras coklat yang lebih tinggi serat dan glukosa kompleks.
Sebagai penyeimbang daging yang tinggi lemak dan kolesterol, sebaiknya konsumsi bersama sayur dan buah. Akan lebih baik lagi jika karbohidrat yang dikonsumsi juga menggunakan nasi merah atau beras coklat yang lebih tinggi serat dan glukosa kompleks.
Kandungan serat yang ada di dalamnya akan membantu melancarkan pencernaan, namun juga bisa mencegah proses penyerapan kolesterol berlebih dari daging yang dikonsumsi. Selain itu, buah juga dapat dilakukan sebelum atau setelah mengonsumsi daging untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Pilih Bagian Daging Rendah atau Tanpa Lemak
Untuk Kesayangan, tentu perlu mendapatkan perhatian khusus untuk konsumsi makanan tinggi kalori, lemak dan kolesterol. Memilih bagian daging yang rendah atau tanpa lemak seperti daerah sengkel dan paha yang kandungan lemaknya paling rendah. Hal ini akan sangat membantu meminimalisir efek samping konsumsi daging. Hindari area perut apalagi jeroan.
Untuk Kesayangan, tentu perlu mendapatkan perhatian khusus untuk konsumsi makanan tinggi kalori, lemak dan kolesterol. Memilih bagian daging yang rendah atau tanpa lemak seperti daerah sengkel dan paha yang kandungan lemaknya paling rendah. Hal ini akan sangat membantu meminimalisir efek samping konsumsi daging. Hindari area perut apalagi jeroan.
Takar Porsinya Sebelum Dikonsumsi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebaiknya batasi konsumsi daging maksimal 90 gram perhari atau setara enam sendok makan. Jika sangat ingin memakan olahan daging dalam bentuk sate, maka sebaiknya membatasinya maksimal 10 tusuk saja per harinya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebaiknya batasi konsumsi daging maksimal 90 gram perhari atau setara enam sendok makan. Jika sangat ingin memakan olahan daging dalam bentuk sate, maka sebaiknya membatasinya maksimal 10 tusuk saja per harinya.
Jika daging diolah dalam bentuk rendang atau gulai, sebaiknya batasi satu atau dua potong saja karena biasanya sudah memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi.
Hindari Menghangatkan Ulang Jika Memasak dengan Santan
Menurut dr. Tan Shot Yen[CC1] pada artikel resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jika memilih mengolah daging dengan santan, sebaiknya usahakan memasak untuk sekali makan dan habis. Hindari menghangatkan santan kembali karena sudah tidak sehat.
Selalu Cukupi Kebutuhan Cairan Harian
Selain membatasi berbagai hal terkait pemilihan daging dan mengolahnya, selalu cukupi untuk memenuhi kebutuhan cairan harian yang tidak kalah penting yaitu minum air putih minimal 2 liter sehari. Asupan air yang cukup dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, risiko obesitas dan diabetes.
Menurut dr. Tan Shot Yen[CC1] pada artikel resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jika memilih mengolah daging dengan santan, sebaiknya usahakan memasak untuk sekali makan dan habis. Hindari menghangatkan santan kembali karena sudah tidak sehat.
Selalu Cukupi Kebutuhan Cairan Harian
Selain membatasi berbagai hal terkait pemilihan daging dan mengolahnya, selalu cukupi untuk memenuhi kebutuhan cairan harian yang tidak kalah penting yaitu minum air putih minimal 2 liter sehari. Asupan air yang cukup dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, risiko obesitas dan diabetes.
Selamat Hari Raya Idul Adha untuk Kesayangan dan Caring People yang merayakan. Tetap jaga kesehatan dan pola makan untuk hidup berkualitas dan selalu sehat. Jangan lupa gunakan juga Confidence Pants agar tetap aktif berkegiatan dan nyaman selama merayakan Hari Raya Idul Adha ya!
Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Cara Sehat Mengkonsumsi Daging Kurban
RSUD Sawahlunto - 5 Tips Sehat Makan Daging Kambing
Halodoc - 4 Tips Agar Tetap Nyaman Konsumsi Daging Kambing