confidence

Kenali Sindrom Geriatri yang Dapat Menyebabkan Berbagai Penyakit Lansia

#Health
Untuk beberapa orang, sindrom geriatri memang tidak familiar. Tapi, tahukah Caring People, sindrom ini mungkin bisa terjadi pada Kesayangan di rumah. Lalu apa sih sindrom geriatri?

Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada lansia yang dapat memengaruhi kualitas hidup atau dapat dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan seiring dengan menurunnya fungsi tubuh dan kejiwaan. Tidak hanya itu, sindrom ini juga terjadi karena faktor sosial ekonomi hingga perubahan drastis pada lingkungan sekitar.

Salah satu contoh gejala umum yang sering terjadi, diantaranya hilangnya nafsu makan. Walaupun pada dasarnya seiring bertambah usia, nafsu makan lansia semakin menurun dikarenakan kondisi fisik yang semakin menua. 

Masalah yang sering dirasakan orang dengan sindrom geriatri meliputi gangguan kognitif, depresi, inkontinensia urine, ketergantungan fungsional, dan risiko jatuh. Sindrom ini dapat menyebabkan angka morbiditas yang signifikan dan keadaan yang buruk pada usia tua yang lemah dikarenakan kondisi ini bisa mempengaruhi beberapa sistem organ.

Adapun beberapa yang termasuk dalam orang dengan gangguan sindrom geriatri, yaitu:
1.   Penurunan kemampuan gerak atau imobilisasi
Pertama, orang dengan sindrom geriatri memperlihatkan gejala penurunan sistem gerak atau keadaan dimana tubuh tidak bergerak selama beberapa hari dan diiringi gerak anatomis tubuh yang menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis. 

Kondisi ini biasanya disebabkan kurangnya aktivitas fisik yang dapat membuat Kesayangan menggerakkan tubuhnya. Hal ini dapat dikarenakan Kesayangan yang banyak menghabiskan waktu di tempat tidur karena penyakit tertentu. 

Jika kondisi ini terus berlangsung dapat menyebabkan rentannya lansia terjatuh, atau menimbulkan masalah kesehatan lain seperti atrofi otot atau kelemahan otot.

2.   Demensia
Kedua, gangguan demensia atau penyakit pikun dirasakan oleh orang yang menderita sindrom geriatri. Demensia adalah suatu kondisi menurunnya kognitif, daya ingat, perubahan perilaku atau bahkan gangguan fungsi otak lainnya yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini terjadi karena faktor penuaan yang alami, trauma pada kepala, serta gangguan hormon atau malnutrisi.


3.   Inkontinensia Urine
Gejala berikutnya adalah inkontinensia urine yang dirasakan Kesayangan dengan sindrom geriatri. Berdasarkan pengertian yang dirilis National Institute of Aging, inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan untuk menahan keluarnya urine pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan.

Kondisi seperti ini sangat rentan terjadi pada Kesayangan wanita karena beberapa faktor biologis. Penyakit ini tidak bisa dianggap enteng Caring People, karena dengan adanya inkontinensia urine dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti dehidrasi.


Diagnosis Sindrom Geriatri
        Pemeriksaan pada lansia yang mengalami sindrom geriatri memang harus dilakukan dengan proses yang cukup kompleks dan komprehensif seperti kesehatan fisik, mental, status fungsional, kegiatan sosial, dan lingkungan.

Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan menganalisa kondisi kesehatan secara keseluruhan agar dapat memberdayakan kemandirian seseorang selama mungkin dan mencegah disabilitas-handicap di masa depan.

Dengan itu, langkah yang harus diambil salah satunya dengan proses anamnesis. Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa dengan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan informasi lain yang berkaitan, sehingga dapat membantu menentukan diagnosis sindrom geriatri.

Penanganan Sindrom Geriatri
Penanganan untuk lansia dengan penurunan kemampuan gerak dapat menjalani terapi fisik atau fisioterapi. Caring People harus rutin dan konsisten mengajak Kesayangan untuk tetap bergerak aktif, misalnya menggunakan alat bantu berdiri bila diperlukan. 

Dengan seperti itu, diharapkan lansia dapat belajar berdiri, bergerak dan berjalan dan yang paling terpenting jalani terapi ini dengan rutin agar progres semakin maksimal. Selanjutnya untuk penanganan lansia yang mengalami gangguan demensia dapat melakukan konseling.

Hal ini tidak hanya berlaku pada lansia yang mengidap demensia, tetapi juga harus diikuti Caring People. Tujuannya untuk membantu memonitor kondisi Kesayangan dan mempertimbangkan alat bantu. Di sini, peran Caring People sangat penting karena dituntut harus mendampingi dan merawat Kesayangan setiap saat.

Terakhir, penanganan untuk lansia dengan inkontinensia urine dapat berupa mengurangi konsumsi minuman berkafein, seperti teh dan kopi. Pasalnya, kedua jenis minuman tersebut dapat meningkatkan produksi urine. Mengonsumsi air putih justru sangat disarankan untuk kebutuhan cairan harian dan mencegah dehidrasi.

Selanjutnya inkontinensia urine dapat diatasi dengan terapi, mengonsumsi obat-obatan, dan stimulasi saraf atau operasi. Lalu, Caring People bisa melengkapi kebutuhan lansia dengan inkontinensia urine yaitu berikan popok dewasa terbaik yang aman dan nyaman digunakan seharian.

Confidence Heavy Flow dengan berbahan lycra berkualitas yang elastis mengikuti bentuk tubuh sehingga nyaman digunakan untuk Kesayangan. Dilengkapi SAP anti bakteria yang tidak dapat membuat ruam di kulit dan mencegah bakteri berkembang biak pada area sensitif Kesayangan. 

Tak hanya itu, dengan penyerapan ekstra mampu menampung urine hingga 1200 cc tanpa takut bocor jika digunakan seharian. Tetap dukung, rawat dan cintai Kesayangan dengan sepenuh hati agar tercapainya Kesayangan sehat, aktif dan berani lebih percaya diri.

Temukan produk yang tepat untuk Anda
dan dapatkan Free Sample nya